Thursday, October 09, 2008

Sendal Jepit lagi belajar

Mungkin bagi sebagian orang sendal jepit ga berarti apapun,
paling banter cuma dipakai ke kamar mandi atau kalau di Surau n Masjid buat berwudhu.
Bagiku, sendal jepit adalah teman perjalanan kemana-mana, jika naik kendaraan umum.
Kalau naik motor aku ga berani pakai sendal jepit, takut meleleh kena panas mesin
(emang coklat yang langsung meleleh kena panas :p)

Kemarin ketika akan ke jogja, aku mencari satu sendal jepit kesayangan,
karena dapatnya didaerah Sukabumi n yang paling bikin seru adalah warnanya hitam
yang sama dengan warna kulit ku :D
Setelah muter-muter dicari ga ketemu juga, dan pas tanya dengan bapak ku,
dijawab bahwa ketika aku pergi (yang tentu saja dengan sendal jepit juga tapi lain warna)
ada tetanggaku yang bertamu tidak memakai sandal, dan akhirnya pulangnya memakai sendal ku.
Bapak minta aku memaklumi, karena tetangga tersebut daya ingatnya sudah mulai turun.

Aku langsung teringat percakapan dengan salah seorang teman, bahwa semuanya pada dasarnya itu milik Allah.
Ternyata aku langsung ditegur Allah, dan mungkin saja itu juga suatu teguran karena aku lalai dengan orang-orang disekitarku
dan terlalu menyayangi sendal jepitku.
Mungkin konsep semua hanya pinjaman dari Allah belum begitu melekat dalam hatiku, sehingga aku dipaksa belajar dari kehilangan sendal jepitku.

Saturday, August 30, 2008

igh... emang gitu life style?

Witing tresno jalaran soko kulino, itu mah emang pepatah yang ampuh dari jaman
dulu.
Ada juga Witing tresno jalaran ra ono sing liyo, ini (plesetan) buat yang desperate :D
Tapi, ada juga yang desperate tingkat tinggi, witing tresno jalaran bosen karo garwo.
Ini yang gawat, udah punya pasangan masih coba-coba selingkuh.

"Life Style pak" ucap seorang teman yang kepergok (sebenernya ga kepergok, kalau kepergok itu kan jalannya ngumpet-ngumpet takut ketemu ama orang yang kenal) sedang jalan berdua sambil bergandengan tangan.

Sebenernya sih mereka suami istri, maksudnya yang laki-laki adalah seorang suami yang udah punya istri dirumah dan yang perempuan adalah seorang istri dari suaminya yang bukan laki-laki itu.

Tapi kan harus berpikiran positif, kali aja pada saat mereka jalan di Mal (dan ketemu aku) suasana mal ramai lancar, jadi biar ga ketinggalan n nanti malah nyasar di Mal, terus
diumumin sama bagian informasi, itu lebih memalukan.
(Telah kehilangan seorang wanita selingkuhan yang bernama si A, dengan ciri-ciri rambut pirang acak-acakan, memakai baju warna merah ukuran S yang kancing atasnya hilang, dan memakai sendal dari hotel X)

Ok lah itu Life Style menurut mereka, tapi apa udah lupa ya ama anak dan pasangan dirumah.
kebetulan aku juga dengar curhat langsung dari salah seorang teman yang suaminya selingkuh, mending kalau biaya anak-anaknya dicukupi, ini ngasih uang kalau anaknya minta diluar itu, blass.... sehingga dia kalang kabut cari uang buat bayar sekolah anak-anaknya.

Mungkin selingkuh indah (aku ga tahu, karena belum pernah sih :p :p) tapi efek yang ditimbulkan
bisa sangat dahsyat. Bisa menghancurkan semuanya.

jadi lebih baik "Witing tresno pancene mboten pareng neko-neko"

Igh... bukan body stempel tenyata

Setelah urusan pekerjaan selesai, akhirnya dapat tugas untuk mengajak klien
jalan-jalan, Karena wilayah kerja berada didaerah Singaraja, tujuan
buat jalan-jalan kedaerah banjar, yaitu tempat pemandian air panas.
kalau di Jawa mirip Ciater, tapi tempatnya lebih kecil dan tidak tercium bau belerang.
Setelah selesai, klien meminta kepada supir boss ku untuk mengantar ke tujuan berikutnya.

Aku bertanya kepada mas driver, dijawab akan mengunjungi body stempel.
Ga yakin dengan jawaban yang diberikan, aku bertanya kepada klien, dan memang dijawab cari tempat yang namanya body stempel.
Rada curiga sebenernya, kok namanya aneh tapi karena sudah meyakinkan sekali lagi dijawab demikian, akhirnya kita mencari tempat tersebut.
Kupikir ini adalah tempat untuk membuat tatto dan tindik.

Setelah bertanya ke beberapa orang, ditunjukan arahnya.
Lama berjalan, perasaanku kok ga enak, ini kalau sesuai ancer-ancer kita telah melewati daerah yang dicari. akhirnya bertanya pada seorang bapak dan mengatakan bahwa kita telah melewatinya, bapak tersebut bilang.
Pada daerah yang paling tinggi, dan melihat pemandangan yang luas keseluruh wilayah, dan bertembok tinggi, itulah tempatnya.

Akhirnya setelah sampai di tempat yang dituju, terbacalah tulisan
"Buddhist Temple"

Oalah rek rek.... kupingku yang salah apa aku yang ga mudeng :D

Tuesday, May 06, 2008

igh... ibu kesel yaaaa

Kalau sabtu atau minggu mau jalan, aku lebih memilih naik angkutan umum dibanding naik motor, karena biasanya banyak cerita yang didapat, sekaligus menikmati perjalanan, dan menikmati kemacetan.

Minggu kemarin, aku ke bekasi nai mikrolet, didalam mikrolet bagian belakang ada 3 orang, dua orang ibu-ibu, satu anak muda dan aku.
Mau membaca buku, kayaknya ga mungkin, karenajalan KH Noer Ali, Kalimalang ke arah Mal Metroplitan sudah seperti jalan untuk offroad.

Akhirnya yang ada malah aku mendengarkan obrolan kedua ibu tersebut. Ternyata mereka berdua baru membesuk seseorang, dan sepertinya keduanya jengkel,
Percakapannya yang aku tangkap seperti ini :
Udah kita jauh-jauh buat besuk... eh ga dikasih masuk.
Gimana sih keluarganya, ga hargai banget.
Iya, emang bekasi-cipto dikira deket...

Masih banyak lagi rasa kesal dan kecewa yang mereka ungkapkan. Aduh ibu, ibu ga ikhlas ya besuk nya. Mungkin saja pasien sedang butuh berisirahat, jadi tidak bisa ditemui. Atau kan bisa juga cari informasi dulu ke pihak keluarganya, ga ada salahnya kan.
Dan jika mau membawa sesuatu juga dilihat kondisi pasien, apakah boleh menerima tentengan yang dibawa, kalau misalnya sakitnya diabet, ya jangan dibawain coklat, mendingan coklatnya untuk aku aja :D

Memang terkadang, kita langsung "menghitung" apa yang telah kita keluarkan yang telah kita lakukan, tanpa melihat bagaimana keadaan dipihak lain.

Monday, May 05, 2008

igh.... jadi bikin malu ya?

Rutinitas satu bulan sekali setiap hari sabtu, aku ke bengkel untuk servis motor, masa tiap hari diajak antar kota antar propinsi buat mencari sesuap nasi, seliter oli ga dikasih..
itu namanya mendzhalimi :D.

Pas dibengkel, banyak juga yang antri, akhirnya ikutan antri juga lah.
Eh, ga lama ada tetangga RW, sebut saja pak Haji ikutan mampir buat minum kopi.

Terjadilah basa-basi sesama orang-orang yang antri disambi minum kopi.
sampai pada suatu saat pak Haji tanya, itu motor ente?
iya pak haji.. itu motor ane..knapa emang?
Kaga tong, motor gituan masih ada ya,
anak-anak muda sekarang biar gawul naik MX, jupiter, lha.. ini masih naik motor gituan aja.
hehehe... malas ngomong deh, mendingan minggir.

Minggunya, jalan lagi, ngeliatn closing kerjaan di lapangan.
Eh, ada salah satu team leaderyang bilang :
Mas bikin malu aja sih, yang lain motornya keren-keren, ini masih naik motor kayak gitu.
Tuh liat, interviewer aja ada yang naik MX, Vario, paling jelek Jupiter.

waduh... ada yang salah dengan motor tua yang masih aku pakai ya?
Ga goos looking? yah biarlah, yang penting masih bisa jalan, ga mogok n ga rewel, irit pula... itu udah cukup buatku :D

Wednesday, April 30, 2008

igh... aku jadi speechless

Selama di Asem Baris, biasanya, kalau berangkat kerja, aku ga pernah sarapan.
paling cuma minum teh atau kalau ga keburu ya bawa air putih dari rumah. Kalau perut minta diisi, baru deh cari sarapan.
Biasanya cari yang ringan-ringan aja, Mie ayam dideket stasiun tebet jadi sasaran.

Senin kemarin, aku sarapan disana. diseberangku, dilantai depan AlfaMart, ada seorang anak kecil kira-kira berusia 10-12 tahun, dengan adiknya yang aku duga berusia 3 tahun, karena ga beda jauh besarnya dengan keponakanku.

Setelah mie yang kupesan datang, aku melihat anak yang paling kecil datang ke penjual mie lalu menyerahkan uang sebesar Rp 500, untuk membeli mie.
Lantas, sibapak meminta anak buahnya untuk membikin mie tersebut, setelah jadi diantarkan ke anak yang lebih besar. Makanlah mereka berdua.

Ketika aku telah selesai, aku bermaksud untuk membayari mie yang dimakan kedua anak tersebut.
Si bapak penjual Mie, lalu tersenyum dan berkata... anak tersebut sudah membayar, kalau bapak mau membayari, belikan saja mereka minum didalam (sambil menunjuk ke Alfa) si bapak bahkan tidak menyaranku untuk mebeli minuman ditempatnmya.
Dan dia juga bilang, kalau bapak mau memberikan sesuatu, jangan berikan uang pak, lebih baik yang lain.

Speechless deh aku...

Thursday, April 10, 2008

Ah Gitu deh, bukannya bersyukur

Ugh... aku kesal, macet banget hari ini.. gara-gara ada Metromini mogok..
kan cape nyetirnya" keluh temanku ketika sampai kantor...
"Brekele... ban motor gue bocor.. harus ngedorong deh gue satu kilo ketukang tambal ban"
temanku yang lain misuh-misuh..

Memang semua itu bikin kesel, jengkel, mangkel
apalagi jika kita terburu-buru mau meeting lah, udah terlambat lah, mau presentasi lah
atau kebelet mau makan bubur ayam yang enak disamping Standar Chartered Sudirman :)


Tapi alangkah baiknya jika kita tetep bersyukur...
maksudnya bukan Nyukurin teman kita karena hal tersebut tadi
"Syukur lo... nginjek kopling mulu.. apalagi ga power steering"
atau.. "Syukurin, emang enak pagi-pagi dah olahraga jalan kaki satu kilo"

Bukan itu maksudnya..
Tetapi toh harus bersyukur, masih bisa naik mobil pribadi, dan adem ada AC.
sementara penumpang metromini ini harus menunggu metro yang lain
yang sudah pasti akan penuh, dan akan berdiri hingga tujuan..

terus juga harus bersyukur, cuma sekali itu ndorong satu kilo
coba aja bandingin abang bakso atau abang nasi goreng yang ngedorong gerobaknya
tiap hari bisa puluhan kilo..

Nah, kalau sampai kantor kan bisa bersyukur juga.. masih bisa internetan
ceritain masalah tadi ama teman-teman di MP
atau Reply-reply ga jelas yang bisa bikin ketawa dan terhibur...
Coba aja pikirin, yang ada didaerah ujung manaaaa gitu... yang koneksi internetnya
lola = loading lambat... bahkan untuk buka MP bisa sambil ngabisin kopi satu gelas
kadang-kadang baru mau reply....putus pula koneksinya

Ah.... kadang kalo ngeliat sisi yang lain itu perlu...
agar kita ga selalu ngeluh dengan apa yang telah kita dapat
dan kita peroleh dari Nya..

Ah Bikers, udah pada sakti yaa

Safety Kidding ala Bikers
Beberapa Kategori Bikers Ganteng/Cantik :

Dari segi perlengkapan :
1. Ga bawa SIM dan STNK, karena bawa KTP aja udah cukup, kan ada foto Narsis di KTP. Kalo di STNK mana bisa foto narsis..
2. Senang mengendarai kendaraan dengan lampu seadanya... kalo ada yang nyala ya syukur, kalo ga nyala ya gpp...
3.Kalo lampunya lengkap nyala, yang lampu depan, lampu jauhnya bisa nyorot ke langit, lampu deketnya sih cuma setinggi pohon kelapa
4. Sangat peduli dengan kebersihan, kalau jalan kemana-mana pakai helm gayung, jadi kalo pas pengen mandi tinggal nyari sumur atau keran..

Keadaan yang sebenarnya tentang Bikers

Bikers itu Pendekar Sakti

nih buktinya :

1. Punya indera keenam, Kalo belok dari gang kayak jalan di lapangan, ga mau nengok kiri kanan dulu
2. Seneng nakut-nakutin bikers lain, knalpotnya ngeluarin suara cempreng, dah gitu di gas-gas deket bikers lain
4. Bercita-cita jadi supir bus malam tapi ga kesampean, makanya pasang klakson kayak punya bis malam di motor
5. Lebih sakti dari supir Bajaj, kalo tukang bajaj berhentinya yang tau itu cuma penumpang, supir bajaj dan Tuhan
kalo biker, yang tau berhentinya cuma dia sendiri & Tuhan

Bikers itu Punya Bakat Terpendam
1. Berbakat jadi pembalap, lampu merah buat ajang start... lampu kuning buat tambah kecepatan
2. Berbakat nganalisa keadaan sekeliling..
kalo lagi jalan, ada sesuatu yang menarik perhatian langsung menurunkan kecepatan, dan tengak tengok kiri kanan
3. Menjadi penyusup, celah sekecil apapun bisa dijadikan manfaat buat nyempil dan menyusup

Bikers itu sebenernya adalah Fotomodel
yang ganteng/cantik dan macho kalo :
1. Naik motor pelan-pelan sambil merokok di jalur cepat
2. Boncengin pacarnya sambil ngobrol, dijalur tengah pula, ga peduli antrian dibelakangnya
udah satu km, kan dia ngerasa jadi fotomodel... jadi pusat perhatian
3. Nelpon atau nerima telpon dengan tangan yang satu megang gas, tangan kiri megang HP
padahal ga dibayar buat jadi fotomodel HP yang dia pakai.
4. Naik motor pakai helm gayung yang dibalik pula... Ganteng banget deh... jadi bener-bener full Face.. Maksudnya, orang lain bisa ngeliat mukanya yang full face gitu

Bikers itu Fashionable
1. Yang hobby dugem lampu belakangnya, diganti mika warna putih, dan seneng banget ngerem, trus biasanya masang lampu blitz tambahan untuk lampu rem nya...
2. Spionnya karena sangat trendy jadi hanya untuk ngaca buat diri sendiri, ga peduli bisa ngeliat pengendara lain dibelakangnya
3. Semua asesoris di kendaraanya lebih mahal dari harga helm gayung yang biasa dipakai.

Lets Safety Kidding :p

Ah Ibu, saya jadi terharu.. hikz hikz

Saat perjalanan ke Jogja & Solo ada beberapa hal yang menurut aku menarik.

Pertama,
saat di Stasiun Solo Balapan, aku hendak menuju ke Terminal,

Biasanya sih langsung keluar Stasiun naik Becak menuju Terminal.
Tetapi kmarin aku bertanya pada seorang bapak pegawai PTKA yang bertugas menjaga parkir dipintu masuk sekaligus sebagai pintu keluar..

Aku : Permisi pak, kalau ke Purwodadi naik bis darimana ya?
Bpk : ke Terminal aja dik, bisa becak atau ojek aja
Aku : Berapa ya pak kalau kesana
Bpk : Sekawan Ewu Dik (Empat ribu)
Aku : Kalau ojek pak? (berhubung waktunya mepet, makanya milih mau naik ojek)
Bpk : Sama saja, kenapa memang?
Aku : Saya perlu waktu rada cepat, sudah ditunggu teman
Bpk : Sebentar ya Dik, kalau gitu saya antar saja
Aku mengira bapak tersebut akan membantu menunjukan tukang ojek, ternyata dia mengambil motornya, yang usianya lebih tua dari aku... aku cuma tersenyum..
Aku jadi diantar ke Terminal oleh bapak tersebut..

Penasaran kenapa bapak tersebut mau repot-repot antar, aku akhirnya bertanya..
Beliau bilang kasihan melihat aku yang terburu-buru, takut nanti malah ketinggalan Bis
dan kalau naik ojek bisa saja dibohongi harganya....
Sampai disatsiun bahkan bapak tersebut mengantarkan masuk hingga ke tempat Bus...
Beliau ingin meyakinkan bahwa aku naik bus yang tepat.....
Aku ga bisa berkata apa-apa...
bahkan aku lupa menanyakan nama bapak tersebut..
Terimakasih banyak pak


Peristiwa kedua
Ketika aku kembali dari Purwodadi dan sampai Jogja,

aku belum cari tempat untuk menginap.
Aku telp adik ku, ternyata dia sedang bekerja dengan boss sekaligus temannya di Tekim UGM.
berhubung belum ketemu, akhirnya aku mampir ke rumah dimana adik ku bekerja.
sekalian ingin tahu pekerjaan apa sih yang digelutinya...
Sampai sana ternyata dia sedang berada di Lab
Sedang mengerjakan esktrak daun seledri dan kunir...

Aku pikir Boss adek ku itu sepantar dengan adek ku atau sepantar dengan aku...
Ternyata usianya kurang lebih 50tahunan, pensiun (dini) dari suatu departemen
setelah obrol sana sini, ternyata beliau ingin menemani anak-anaknya kuliah di jogja
dan alasan beliau kuliah lagi karena ingin mendapatkan ilmu sehingga bisa dimanfaatkan.
Usahanya begitu keras, sampai membuat lab sendiri.
Bahan-bahannya ternyata mengambil dari petani yang berada di wilayah Jogja
untuk membantu memilih dan mengiris bahan-bahan tersebut, para tetangganya dilibatkan...

Ketika aku tanya kenapa mau bersibuk-sibuk ria?
padahal suaminya mempunyai jabatan yang cukup tinngi di salah satu BUMN
jadi tidak perlu bekerja pun sudah cukup..
Bagi beliau, selama masih bisa dan mampu, belajar harus tetap dijalankan,
dan bisa membantu orang lain adalah suatu kewajiban, bukan paksaan.

Disini pula aku dipersilakan menginap dan browsing sesuka hati..
Terimakasih Ibu atas pelajaran berharga yang saya dapat...

Kali ini aku mendapat Pelajaran dari mereka berdua akan pentingnya belajar

serta menolong orang lain tanpa pamrih..
Padahal dengan keduanya aku baru berinteraksi pada saat kejadian, belum pernah

Ah Pak Sopir, jangan ngebut dong

Dalam perjalanan untuk Riset , dari Jogja aku menuju Purwodadi.
Ditunggu Team Purwodadi jam 12 siang...

Dari Malioboro jalan kaki ke Mangkubumi ke tempat

dimana travel banyak berjajar... pas ditelusuri satu demi satu... ternyata tidak ada jalur menuju Purwodadi..
wahh... masalah mulai muncul,

Telepon travel di Dagen
yang menyediakan jasa travel perorangan
(pemiliknya cuma punya satu unit kijang)

ternyata minta harga yang hanya bisa dibalas dengan ucapan terimakasih..
(masa cuma perjalanan kurang lebih tiga jam mintanya sama dengan biaya sewa satu hari dengan tarif di Jakarta)

Aku akan cari lainnya aja (tau aja kalo lagi kepepet buat jalan)
Telp, adek ku nyari info lagi... malah ditawari naik motornya...
Terimakasih kembali kembali,...karena selain ga begitu tahu jalan juga ga siap buat naik motor jarak jauh


Akhirnya dari Tugu dengan setengah lari menuju stasiun...
dan ternyata lagi,.. jadwal Prameks udah berubah....
jadi ga bakal ketinggalan, sedikit lega.... dengan perhitungan akan telat dikiiiitt :D

Dari Solo ke Terminal dulu, nyari bis jurusan Purwodadi
ternyata lagi oh ternyata.... Bisnya masih kosong...
ambil duduk paling depan dekat pintu.. tapi... tanpa nunggu penuh tuh bis udah jalan.. Alhamdulillah....

Sepanjang perjalanan ternyata (lagi) bikin jantung bekerja lebih cepat...
Gimana enggak, setiap kali mau nyalip mobil didepan,
Klakson terompet yang bunyinya diambang batas tingkat kebisingan
dipencet terus-terusan...

Kalau bertemu lawan lebih kecil ga mau ngalah
sampai lawannya minggir turun dari aspal..
Kalau mau menyalip sepeda motor....
Keneknya sambil bergelantungan dipintu
mengebrak-gebrak body mobil sambil berteriak-teriak..

ditambah suara klakson terompet
Sungguh suatu harmoni yang membuat pengendera lain ciut
dan terpaksa mengalah sambil sumpah serapah tentunya....
Sebeneranya harmoni itu makin indah jika kondekturnya bergelantungan
sambil makan pisang, dan mengeluarkan irama Nguks.. nguks dengan keras :D

Mungkin Pengemudi sadar akan hal ini,
Jika diambil suatu Premis "dari sekian orang yang menyumpah serapahi

bisa saja salah satu akan manjur"
Karena itu pengemudi sudah antisipasi sekaligus memperingatkan penumpangnya dengan tulisan :

Ingat
"Tuhan"
Beserta Kita

Yup.... Peringatan yang cukup manis sekaligus mengingatkan para penumpang akan Tuhannya masing-masing...

Dan mungkin juga salah satu alasan menempel di kaca depan agar penumpang
yang naik dari depan siap siaga, dan jika penumpang yang was-was bisa pindah kebelakang dan memberitahu penumpang lainnya
......Sungguh pesan yang cerdas jika dijalankan...